Senin, 29 Mei 2017

[Review Novel] Angel In The Rain, karya Windry Ramadhina



Judul : Angel In The Rain
Penulis : Windry Ramadhina
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : 2016 (Cetakan Pertama)
Jumlah Halaman : viii + 460 hlm.
Blurb :

Ini kisah tentang keajaiban cinta.

Tentang dua orang yang dipertemukan oleh hujan. Seorang pemuda lucu dan seorang gadis gila buku yang tidak percaya pada keajaiban.

Di Charlotte Street London, mereka bertemu, tetapi kemudian berpisah jalan.

Ketika jalan keduanya kembali bersilangan, sayangnya luka yang mereka simpan mengaburkan harapan. Ketika salah seorang percaya akan keajaiban cinta, bahwa luka dapat disembuhkan, salah seorang lainnya menolak untuk percaya.

Apakah keajaiban akan tetap ada jika hati kehilangan harapan? Apakah mereka memang diciptakan untuk bersama meski perpisahan adalah jalan yang nyata?



Review :

Hallo?
Pemuda lucu, gadis penggila buku dan Goldilocks.

Kau akan percaya kepada keajaiban cinta setelah membaca novel satu ini.

Pertemuan pertama dan sederhana Shakespeare dan Bronte di Dickens and More milik seorang laki-laki awal lima puluh tahun yang kikuk dibungkus apik oleh si penulis, dengan bahasa yang lugas dan sederhana. Tidak ada yang mengira jika pertemuan itu terus berlanjut di Charlotte Street untuk ketiga kalinya, di bawah hujan dengan payung merah milik Goldilocks mereka bersisian dan berpisah di Bandara Soekarno-Hatta.

Sampai akhirnya, gadis penggila buku yang akrab disapa Ayu dipertemukan kembali dengan si pemuda lucu yang ternyata adalah seorang editor sastra bernama Gilang di sebuah pulau di Negeri tropis dengan hutan gedung tinggi. Masa lalu keduanya membuat hati agak sesak. Ini tentang Ning dan Em.

Mbak Windry Ramadhina selalu sukses menampilkan karakter tokoh utamanya seperti benar-benar hidup dan ada. Berhasil membawa pembaca menyelami kehidupan mereka dan terus dibuat penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Kisah cinta malu-malu Ayu dan Gilang dipaparkan begitu manis dan membuat iri. Namun, pada klimaks cerita emosi pembaca dibuat luluh lantak tiba-tiba.

Karakter Gilang membuat saya jatuh cinta. Terutama pada bagian; "Ayo, Bronte. Jangan malas. Pekerjaan dan obsesi kita pada buku sudah cukup merusak bumi. Dosaku, sih, tidak seberapa. Sastra tidak laku. Tapi, bukumu? Kau menggunduli hutan. Jadi, paling tidak, kau bisa berjalan kaki. Mengurangi polusi." Dia benar-benar pemuda lucu yang berhenti berjuang mencari Burmese Days cetakan pertama.

Di akhir cerita, Mbak Windry benar-benar menciptakan kegalauan pembaca. Ini tentang perpisahan Shakespeare dan Bronte yang mencapai 2 tahun. Jika kamu percaya dengan keajaiban cinta maka akhir dari cerita novel ini adalah bahagia.

Rate : 4/5 ☆☆☆☆ 

1 komentar:

  1. Casino at Jardine - Mapyro
    Casino at Jardine is a 구미 출장안마 casino in Las Vegas, NV. Read reviews, see photos and read 101 reviews: "I was very pleasantly 밀양 출장샵 surprised at how 안산 출장샵 well this place was". Rating: 4.5 · ‎101 전라북도 출장안마 reviews · ‎Price range: 제천 출장샵 $$

    BalasHapus