source. google |
Langit pernah bercerita, dan bumi pun
menatapnya.
Ini tentang hati, yang dimiliki seorang perempuan
muda yang belum lama berkelana mengarungi rasa.
Semu merah hadir di pipinya, saat perhatian lebih
ia dapatkan dari seorang pangeran tampan tanpa kuda putihnya.
Dalam satu waktu ia terpaksa untuk membenarkan
bahwa dirinya sedang jatuh cinta.
Aroma parfum dari sang pangeran terngiang di
sepanjang waktu.
Hingga akhirnya, bahagia dan luka ia rasakan secara
bersama-sama.
Sampai kapan pun makna jatuh selalu diibaratkan
rasa sakit.
Begitu konsekuensinya.
Rupanya, perhatian lebih itu tidak hanya diberikan
pada dirinya saja.
Melainkan ke semua gadis.
Pangeran begitu baik pada mereka semua.
Dan buliran bening itu terjatuh juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar